ISIP 4211 LOGIKA
Pilihlah salah satu jawaban A, B, C, atau D yang dianggap paling tepat!
1. Logika merupakan suatu teori penyimpulan yang sah, atau sistem penalaran yang menelaah mengenai prinsip-prinsip penyimpulan yang sah, ini artinya bahwa logika….
PetunjukLihat MDL1. Pengenalan Logika, KB1. Pengertian Logika [pengertian logika dan fungsinya dalam ilmu pengetahuan]
A. bertolak dari pangkal pikir tertentu dan lalu ditarik suatu kesimpulan
B. terdiri dari, sedikitnya, dua buah premis yang saling berkaitan
C. terdiri dari dua premis minor dan belum tentu ada konklusi
D. selalu terdiri dari dua premis mayor dan satu konklusi
Benar, batasan di atas mempunyai makna bahwa logika selalu bertolak dari pangkal pikir tertentu untuk ditarik suatu kesimpulan
Salah, bukan ini jawabannya selain itu belum tentu dua premis itu saling berkaitan
Salah, bukan ini jawabannya selain itu premis biasanya mayor dan minor
Salah, ini bukan jawabannya, premis umumnya premis mayor dan minor
2. Pernyataaan:
Logam bila dipanaskan akan memuai
Perak adalah logam
Maka perak jika dipanaskan akan memuai
dikategorikan ke dalam logika
Petunjuk
Lihat MDL1. Pengenalan Logika , KB1. Pengertian Logika [penalaran, pangkal pikir, serta logika modern dan simbolik]
A. induktif
B. deduktif
C. silogistik
D. tradisional
Salah, kesimpulan dalam logika induktif bersifat tidak pasti
Benar, kesimpulan dalam logika deduktif bersifat pasti
Salah, logika silogistik melihat mengenai penyimpulan berdasar pangkal pikir
Salah, logika tradisional ini adalah istilah lain dari logika silogistik
3. Pernyataaan:
Semua B adalah C
Semua A adalah B
Semua A adalah C
Rumusan simboliknya adalah ….
PetunjukLihat MDL1. Pengenalan Logika , KB1. Pengertian Logika [penalaran, pangkal pikir, serta logika modern dan simbolik]
Benar, kedua premis (mayor dan minor) benar dan kesimpulan benar
Salah, kedua premis benar tetapi salah pada kesimpulan
Salah, karena premis mayor salah
Salah, karena premis minor salah
4. Bahasa memiliki beberapa fungsi, di mana bahasa yang digunakan untuk mencurahkan perasaan takjub maupun rasa takut yang dilakukan melalui berbagai pemujaan, misalnya atau juga dengan mengungkapkannya melalui seni sastra, adalah bahasa dalam fungsi ….
PetunjukLihat MDL1. Pengenalan Logika KB2. Bahasa Logika [Bahasa, fungsi, dan penggunaannya dalam logika]
A. ekspresif
B. simbolik
C. afektif
D. logik
Benar, ungkapan rasa takjub, atau rasa takut melalui seni suara atau sastra adalah fungsi ekspresif atau emotif dari bahasa
Salah, fungsi smbolik adalah ungkapan yang dinyatakan melalui symbol-simbol mengenai fakta dan ungkapan kepada orang lain
Salah, fungsi afektif bertujuan menimbulkan efek spikologis pada orang lain sehingga akan mempengaruhi tendakan orang lain sesuai dengan yang kita inginkan
Salah, fungsi ini termasuk ke dalam fungsi simbolik. Jadi bukan ini jawabannya
5. Konsep pemikiran atau sistem penalaran yang pangkal tolaknya adalah pernyataan-pernyataan yang belumtentu benar, menurut Aristoteles merujuk pada konsep….
PetunjukLihat MDL1. Pengenalan Logika, KB3. Sejarah Perkembangan Logika [perkembangan logika pada jaman Yunani, pada masa Islam di Indonesia]
A. topica
B. analitika
C. dialektika
D. categoriae
Salah, topica adalah pembahasan tentang perrbincangan yang berdasarkan pada premis-premis yang boleh jadi benar. Jadi bukan ini jawabannya
Salah, analitika adalah sistem penalaran yang berpangkal dari pernyataan yang telah dianggap benar
Benar, sistem penalaranyang yang bertitiktolak dari pernyataan yang belum tentu benar adalan dialektika
Salah, categoriae adalah pembahasan mengenai cara menguraikan suatu objek dari sepuluh kategori (pengertian umum)
6. Dalam logika simbolik, konsep characteristica universali merujuk pada beberapa hal seperti di bawah ini KECUALI ….
PetunjukLihat MDL1. Pengenalan Logika, KB3. Sejarah Perkembangan Logika [perkembangan logika simbolik ]
A. diciptakan dengan sejumlah symbol dasar
B. dirancang berdasarkan suatu teknik penggabungan
C. digunakan untuk mengungkapkan semua buah pikiran
D. hanya digunakan untuk mengungkapkan konsep sederhana
Benar, salah satu unsurnya adalah adanya symbol-simbol dasar
Benar, memang menggunakan teknik penggabungan; jadi ini benar
Benar, memng untuk mengungkapkan buah pikiran seseorang
Salah, bukan ini, seharusnya digunakan oleh semua ilmuwan dan filsuf
7. Konotasi term berdasarkan lingkungan hakikat yang merujuk kepada hakikat konkretnya selalu menggambarkan ….
PetunjukLihat MDL2. Dasar Dasar Penalaran, KB2. Macam Macam Term [konotasi term yang berhubungan dengan definisi]
A. realitas yang ada
B. sifat tanpa subjek
C. sifat umum universal
D. kualitas tanpa eksistensi tertentu
Benar, hakikat konkret selalu menggambarkan realitas yang ada atau eksistensi yang sesungguhnya
Salah, sifat tanpa subjek artinya tidak merujuk pada hakikat konkret melainkan kepada hakikan abstrak
Salah, bukan umum universal karena sifat umum universal merujukkepada term berdasarkan denotasi
Salah, kualitas tanpa eksistensi tertentu sama dengan sifat tanpa subjek yang tidak merujuk kepada hakikat konkret
8. Sifat umum yang mencakup dan berlaku pada hal-hal yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, merujuk kepada term dengan sifat….
PetunjukLihat MDL2. Dasar Dasar Penalaran KB2. Macam Macam Term [denotasi term yang berupa satu himpunan]
A. kolektif
B. singular
C. universal
D. partikular
Salah, kolektif merujuk kepada kelompok tertentu
Salah, singular hanyha menunjuk kepada satu hal atau satu himpunan saja
Benar, universal selalu tidak dibatasi oleh ruang dan waktu dan bersifat umum
Salah, particular hanya merujuk kepada sebagian dari suatu keseluruhan
9. Term umum yang menggambarkan cakupan yang komprehensif mengenai berbagai hal yang ditunjuk tanpa kecuali dan bersifat kolektif, dapat digambarkan melalui konsep….
PetunjukLihat MDL2. Dasar Dasar Penalaran, KB2. Macam Macam Term [konotasi dan denotasi serta macam-macam term yg termasuk di dalamnya]
A. manusia
B. organisme
C. mahasiswa
D. mahasiswa UT
Salah, konsep manusia bersifat umum universal
Salah, organisme termasuk ke dalam term umum universal
Salah, mahasiswa tergolong ke dalam konsep yang bersifat umum universal
Benar, mahasiswa UT merujuk kepada term yang sifatnya umum kolektif karena menggambarkan suatu kelompok tertentu
10. Prinsip penalaran principium identitatis selalu menggambarkan hal-hal seperti di bawah ini KECUALI ….
PetunjukLihat MDL2. Dasar Dasar Penalaran, KB3. Prinsip Penalaran [prinsip-prinsip penalaran yang menjadi dasar semua bentuk penalaran]
A. tidak membutuhkan pembuktian
B. merupakan dasar dari semua penalaran
C. bersifat analitis dan jelas dengan sendirinya
D. tidak ada kontradisksi di dalam pernyataannya
Salah, prinsip identitas memang tidak membutuhkan pembuktian
Salah, ia memang merupakan dasar dari semua penalaran
Salah, ia memang bersifat analitsis dan jelas dengan sendirinya
Benar, tidak ada kontradiksi ini termasuk ke dalam prinsip non kontradiksi
11. Pembagian atau analisa yang menguraikan atau memerinci suatu bagian atau genus ke dalam speciesnya atau dengan kata lain pembagian term umum ke dalam term-term khusus, termasuk ke dalam analisis ….
PetunjukLihat MDL3. Analisis dan Definisi, KB1. Analisis atau Pembagian [Analisis (analisis logis dan realis) dan hukum-hukumnya]
A. esensial
B. universal
C. dikotomis
D. aksidensial
Salah, karena analisis ini merupakan pembagian suatu hal ke dalam unsur dasarnya
Benar, analisis universal adalah pembagian dari genus ke speciesnya
Salah, analisis dikotomis adalah pembagian suatu bagian menjadi dua kelompok saja
Salah, analisis ini adalah pemecahan suatu bagian berdasar sifat-sifat yang menyertai perwujudannya
12. Klasifikasi atau penggolongan yang bertujuan untuk mempermudah suatu pekerjaan dengan menghemat waktu, biaya, dan tenaga adalah klasifikasi ….
PetunjukLihat MDL3. Analisis dan Definisi, KB2. Klasifikasi [pengertian klasifikasi dan macam-macam klasifikasi]
A. buatan
B. kodrati
C. esensial
D. diagnostik
Benar, klasifikasi buatan dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan
Salah, klasifikasi kodrati dibuat dengan merujuk kepada sifat-sifat kodrati dan atribut-atribut dari sesuatu hal yang tengah diselidiki
Salah, tidak ada klasifikasi esensial. Jelas jawaban ini salah
Salah, pada prinsipnya gabungan dari klasifikasi buatan dan klasifikasi kodrati
13. Definisi yang bertujuan menjelaskan isi atau makna yang terkandung dari suatu istilah dimana definisi ini banyak digunakan di dalam bidang ilmu pengetahuan serta di dalam hal-hal yang bersifat teknis adalah definisi ….
PetunjukLihat MDL3. Analisis dan Definisi, KB3. Definisi [jenis-jenis definisi dan syarat-syaratnya ]
A. realis
B. ostensive
C. denotatif
D. enumeratif
Benar, definisi realis umumnya digunakan untuk menjelaskan makna dari suatu istilah dan umumnya digunakan dalam bidang ilmu pengetauhuan
Salah, karena definisi ini biasanya memberi batasan pada suatu hal dengan memberi contoh-contoh
Salah, definisi denotatif adalah memberi batasan juga dengan menunjuk benda yang diberi batasan secara langsung
Salah, definisi yang dibuat dengan memberikan rincian lengkap dari hal yang dijelaskan
14. Proposisi yang pernyataannya bersifat umum serta mengiyakan adanya hubungan subjek dan predikat dan dikenal dengan proposisi A, yang tergambar, misalnya, dalam pernyataan ‘semua rakyat Indonesia ber-Ketuhanan Yang Maha Esa’, adalah proposisi ….
PetunjukLihat MDL4. Proposisi Kategori, KB2. Empat Macam Proposisi [proposisi universal (afirmatif, neg, & particular) & proposisi lainnya]
A. partikular afirmatif
B. partikular negatif
C. universal afirmatif
D. universal negatif
Salah, particular afirmatif ialah pernyataan yang bersifat khusus yang mengiyakan adanya hubungan subjek-predikat, dan biasa disebut dengan proposisi I
Salah, particular negative ialah pernyataan yang bersifat khususu yang mengingkari hubungan subjek predikat, dan biasa disebut dengan proposisi O
Benar, ini adalah pernyataan yang bersifat umum dan mengiyakan hubungan subjek-predikat, dikenal dengan proposisi A
Salah, karena universal negatif adalah pernyataan umum yang mengingkari hubungan subjek-predikat dan dikenal dengan proposisi E
15. Di dalam proposisi universal negative ekslusif di mana penyataan umum menginginkari adanya hubungan subjek-predikat, maka pernyataan ‘S tidak ada hubungannya dengan P’ dilambangkan dengan….
PetunjukLihat MDL4. Proposisi Kategori, KB2. Empat Macam Proposisi [proposisi universal negative (inklusif) & proposisi particular (afirmatif)]
C. S = P
D. S ? P
Benar, ini artinya bahwa semua anggota P bukan S,semua anggota S bukan P
Salah, ini artinya semua S adalah P dan sebagian P adalah S
Salah, ini artinya P identik dengan S, dan sebaliknya
Salah, karena disini artinya P tidak identik dengan Sdan sebaliknya
16. Proposisi kategorik merujuk kepada pernyataan yang terdiri dari satu term sebagai predikat yang dapat dinilai benar atau salah, oleh karenanya subjek dari proposisi tersebut bukanlah suatu term atau konsep karena ciri utama term atau konsep adalah….
PetunjukLihat MDL4. Proposisi Kategori, KB3. Proposisi Kategori dan Term [proposisi tunggal dan proposisi dalam penalaran]
A. diungkapkan dalam proposisi tunggal
B. dapat diungkapkan dalam bentuk himpunan
C. berupa subjek dan predikat dalam proposisi tunggal
D. bentuk penyimpulan langsung dalam penalaran kategorik
Salah, bukan ini jawabannya, jawaban ini tidak relevan
Benar, karena memang selalu diungkapkan dalam bentuk himpunan
Salah, tidak ada kaitannya dengan subjek dan predikat dalam proposisi
Salah, tidak ada kaitannya dengan penyimpulan secara langsung dalam penalaran
17. Oposisi yang melihat hubungan logis antara dua pernyataan tunggal atas dasar term yang sama tetapi berbeda kualitas atau kuantitasnya atau berbeda kualitas dan kuantitasnya menggambarkan oposisi….
PetunjukLihat MDL5. Penyimpulan Langsung, KB1. Penalaran Oposisi [kontrarik, subkontrarik, kontradiktorik, subalternasi]
A. simple
B. kontrarik
C. subalternasi
D. subkontrarik
Benar, konsep di atas adalah konsep dari oposisi simple atau oposisi sederhana
Salah, oposisi kontrarik adalah pertentangan dua pernyataan universal atas dasar satu term yang sama
Salah, oposisi subalternasi adalah pertentangan dua pernyataan atas dasar satu term yang sama dengan kualitas sama tetapi berbeda dalam kuantitas
Salah, oposisi subkontrarik ialah pertentangan dua pernyataan particular atas dasar satu term yang sama tetapi berbeda dalam kualitas
18. Hubungan logis antara dua pernyataan partikular dengan dua term yang sama tetapi berbeda dalam kualitasnya, menggambarkan hubungan logis dalam kerangka konsep oposisi….
PetunjukLihat MDL5. Penyimpulan Langsung, KB1. Penalaran Oposisi [oposisi paralel, kontradiktorik, dan eksklusif]
A. simple
B. paralel
C. kontrarik
D. subkontrarik
Salah, oposisi simpel melihat hubungan logis antara dua pernyataan tunggal atas dasar term yang sama tetapi berbeda kualitas atau kuantitasnya atau berbeda kualitas dan kuantitasnya
Benar, konsep di atas menggambarkan oposisi paralel
Salah, oposisi kontrarik ialah pertentangan dua pernyataan universal atas dasar satu term yang sama tetapi berbeda kualitasnya
Salah, oposisi subkontrarik ialah pertentangan dua pernyataan particular atas dasar satu term yang sama tetapi berbeda dalam kualitas
19. Terdapatnya hubungan logis dalam oposisi yang menyatakan bahwa dari pernyataan yang benar dapat diturunkan pernyataan yang benar pula sehingga lalu dapat disusun suatu penyimpulan, hal ini menggambarkan….
PetunjukLihat MDL5. Penyimpulan Langsung, KB1. Penalaran Oposisi [superimplikasi dalam oposisi simple dan dalam oposisi kompleks]
A. penyimpulan superimplikasi
B. penyimpulan implikasi
C. oposisi parallel
D. oposisi simpel
Benar, konsep di atas menggambarkan bahwa jika keseluruhannya benar maka bagian-bagian dalam keseluruhan itu juga benar adanya
Salah, penyimpulan ini menggambarkan jika suatu keseluruhan memiliki sifat tertentu maka bagian dari keseluruhan itu juga memiliki sifat tersubut
Salah, oposisi parallel adalah hubungan logis antara dua pernyataan partikular dengan dua term yang sama tetapi berbeda dalam kualitasnya,
Salah, oposisi simpel melihat hubungan logis antara dua pernyataan tunggal atas dasar term yang sama tetapi berbeda kualitas atau kuantitasnya atau berbeda kualitas dan kuantitasnya. Jadi bukan ini jawabannya
20. Adanya dua pernyataan yang bertentangan secara mutlak di mana pernyataan yang satu merupakan pengingkaran bagi pernyataan yang lain dan tidak dapat dikompromikan sehingga tidak ada kemungkinan ketiga, merujuk kepada oposisi….
PetunjukLihat MDL5. Penyimpulan Langsung, KB1. Penalaran Oposisi [negasi kontradiksi dalam oposisi simple dan kompleks]
A. kontrarik
B. subalternasi
C. subkontrarik
D. kontradiktorik
Salah, oposisi kontrarik ialah pertentangan dua pernyataan universal atas dasar satu term yang sama tetapi berbeda kualitasnya
Salah, oposisi subalternasi adalah pertentangan dua pernyataan atas dasar satu term yang sama dengan kualitas sama tetapi berbeda dalam kuantitas
Salah, oposisi subkontrarik ialah pertentangan dua pernyataan particular atas dasar satu term yang sama tetapi berbeda dalam kualitas
Benar, oposisi kontradiktorik selalu menggambarkan dua pernyataan yang bertentangan secara mutlak di mana pernyataan yang satu merupakan pengingkaran bagi pernyataan yang lain dan tidak dapat dikompromikan sehingga tidak ada kemungkinan ketiga
21. Penyimpulan langsung yang ditarik dari suatu proposisi ke proposisi lain dengan pengolahan term yang sama di mana penyimpulan itu dilakukan dengan merujuk kepada satu pangkal pikir atau premis tertentu, menggambarkan konsep penalaran ….
PetunjukLihat MDL5. Penyimpulan Langsung, KB2. Penalaran Edukasi [penalaran konvensi yang sama kualitasnya dan yang tidak sama kualitasnya]
A. eduksi
B. inversi
C. konversi
D. kontraposisi
Benar, penalaran eduksi, pada intinya, merujuk kepada penyimpulan langsung yang didasarkan pada satu pangkal pikir atau premis tertentu
Salah, inverse adalah penyimpulan langsung dengan cara menegasikan subjek dan predikat pada satu proposisi
Salah, konvrersi adalah penyimpulan langsung dengan cara menukar kedudukan subjek dan predikat dari suatu proposisi tanpa mengubah makna yang dikandungnya
Salah, kontraposisi adalah penyimpulan langsung dengan cara menukar kedudukan subjek dan predikat dan lalu menegasikannya
22. Di dalam konversi sama kuantitas, pernyataan:
semua manusia berakal budi, maka
semua yang berakal budi adalah manusia
dilambangkan dengan ….
PetunjukLihat MDL5. Penyimpulan Langsung, KB2. Penalaran Edukasi [inverse (sebag & penuh), kontraposisi (sebag & penuh)]
23. Di dalam hukum dasar penyimpulan di mana prinsip konotasi term dalam silogisme merujuk pada prinsip kesamaan, maka apabila dari dua hal yang sama yang satu diketahui sama dengan hal ketiga, dapat disimpulkan bahwa ….
PetunjukLihat MDL6. Silogisme Kategorik, KB1. Prinsip Penyimpulan [premises (mayor dan minor) prinsip dsr penyimpulan (konotasi & denotasi)]
A. yang lain sudah pasti sama
B. yang kedua belum tentu sama
C. hal itu merujuk kepada term dalam silogisme
D. proposisi yang diperbandingkan berbentuk tidak equivalen
Benar, karena priinsip kesamaan akan enunjuk pada hal yang sudah pasti sama
Salah, tidak ada pernyataan ini dalam penjelasannya. Ini bukan jawabannya
Salah, jawaban ini tidak relevan dengan pertanyaan di atas. Bukan ini jawabannya
Salah, bila proposisi yang diperbandingkan berbentuk equivalent tentu ada kaitannya dengan pernyataan di atas, Tetapi karena jawabannya tidak equivalent maka menjadi tidak relevan
24. Di dalam silogisme kategorik, bentuk silogisme di mana term pembandingnya di dalam premis pertama sebagai subyek dan di dalam premis kedua sebagai predikat, hal ini merujuk kepada konsep silogisme….
PetunjukLihat MDL6. Silogisme Kategorik, KB2. Silogisme Beraturan [empat silogisme beraturan]
A. Bis-Pre
B. Bis-Sub
C. Sub-Pre
D. Pre-Sub
Salah, Bis-Pre adalah bentuk silogisme yang term pembandingnya menjadi predikat dalam kedua premis. Bukan ini jawabannya
Salah, Bis-Sub adalah bentuk silogisme yang term pembandingnya menjadi subjek dalam kedua premis. Jelas bukan ini jawabannya
Benar, Sub-Pre adalah bentuk silogisme yang term pembandingnya dalam premis pertama sebagai subjek dan dalam premis kedua sebagai predikat
Salah, Pre-Sub adalah silogisme yang term pembandingnya dalam premis pertama sebagai predikat dan dalam premis kedua sebagai subjek. Wrong answer….
25. Silogisme yang hanya menyebutkan premis atau kesimpulannya saja atau meyebutkan keduanya tetapi ada satu premis yang tidak dinyatakan, maka keadaan silogisme seperti itu merupakan gambaran dari ….
PetunjukLihat MDL6. Silogisme Kategorik, KB3. Silogisme Tak Beraturan [empat silogisme tak beraturan]
A. sorites
B. entimema
C. epikerema
D. polisilogisme
Salah, karena sorites adalah bentuk silogisme yang premisnya berkait-kaitan lebih dari dua proposisi sehingga kesimpulannya berbentuk hubungan salah satu term proposisi pertama dengan salah satu term proposisi terakhir di mana keduanya bukan term pembanding
Benar, entimema adalah bentuk silogisme yang hanya menyebutkan premis atau kesimpulannya saja atau meyebutkan keduanya tetapi ada satu premis yang tidak dinyatakan
Salah, epikerema adalah suatu bentuk silogisme yang salah satu atau kedua premisnya disertai dengan alasan yang sebenarnya merupaka kesimpulan dari suatu silogisme tersendiri
Salah, polisilogisme adalah suatu bentuk penyimpulan berupa perkaitan silogisme sehingga kesimpulan silogisme sebelumnya menjadi premis pada silogisme berikutnya
26. Kaitan di dalam bentuk penalaran antara sorites dengan polisilogisme sesungguhnya terlihat pada….
PetunjukLihat MDL6. Silogisme Kategorik, KB3. Silogisme Tak Beraturan [perbedaan pokok sorites dan polisilogisme]
A. bentuk penalaran sorites yang merupaka urain rinci dari polisilogisme
B. premis di dalam sorites dan di dalam silogisme tidak saling berkaitan
C. penyimpulan di dalam sorites dan di dalam polisilogisme sama bentuknya
D. di dalam sorites premisnya saling berkaitan; di dalam polisilogisme yang berkaitan adalah silogismenya
Salah, bukan ini jawabannya; seharusnya bentuk penalaran di dalam silogisme merupakan uraian rinci dari sorites. Sorry….
Salah, bila jawabannya premis dalam sorites dan didalam silogisme saling berkaitan itu baru benar jawabannya. Jadi jelas bukan ini jawabannya….
Salah, sebab bentuk penalaran keduanya sudah tentu berbeda.
Benar, karena premis di dalam sorites saling berkaitan; sedang di dalam polisilogisme yang berkaitan adalah silogismenya.
27. Di dalam berbagai rumusan kaidah di dalam ilmu hukum maupun di dalam hukum-hukum atau dali-dalil ilmiah yang lain selalu dijumpai proposisi majemuk, dan di dalam proposisi ini selalu terkandung ….
PetunjukLihat MDL7. Proposisi Majemuk, KB1. Proposisi Hipotetik [proposisi majemuk proposisi hipotetik, proposisi ekuivalen]
A. pangkal duga atau azas praduga
B. anteseden dan konsekuen
C. premis mayor dan minor
D. pernyataan simbolik
Benar, proposisi-proposisi di dalam suatu dalil ilmiah selalu terkandung pangkal duga
Salah, karena anteseden dan konsekuen adanya selalu di dalam proposisi hipotetik
Salah, bukan ini, ini tidak ada hubungannya dengan premis mayor dan premis minor
Salah, tidak ada hubungannya dengan pernyataan simbolik
28. Pernyataan majemuk disjungsi eksklusif dapat dirumuskan “P atau Q atau –P dan –Q”, dan secara simbolik dapat dinyatakan sebagai….
PetunjukLihat MDL7. Proposisi Majemuk, KB2. Proposisi Disyungtif [proposisi disyungtif (eksklusif & inklusif)]
A. P v Q
B. P v Q
Benar, P v Q artinya “P atau Q atau –P dan –Q”,
Salah, karena P v Q simbol pernyataan dari disjunsi inklusif
29. Pernyataan majemuk konjungsi dirumuskan dengan “P dan Q”, dan secara simbolik dapat dinyatakan sebagai….
PetunjukLihat MDL7. Proposisi Majemuk, KB3. Proposisi Konyungtif [dua macam proposisi konjungtif]
A. P v Q
B. P v Q
Salah, karena P v Q artinya “P atau Q atau –P dan –Q” (disjungsi eksklusif)
Salah, karena P v Q simbol pernyataan dari disjunsi inklusif
30. Proposisi atau pernyataan majemuk yang terdiri dari dua pernyataan tunggal P dan Q, jika P mendapat nilai 1 (benar) dan mendapat nilai 0 (salah) maka nilai logic P atau Q adalah ….
PetunjukLihat MDL8. Nilai Kebenaran, KB1. Tabel Nilai Kebenaran [pembuktian kebenaran yang berpangkal pada kenyataan table nilai kebenaran]
A. 20 =0
B. 21 =2
C. 22 =4
D. 2 = 2
Salah, tidak ada nilai logis seperti ini
Benar, 21 =2 adalah nilai logis dari P (nilai 1 jika benar dan nilai 0 jika salah)
Salah, karena ini adalah nilai logis kombinasi dari dua variable (pernyataan tunggal)
Salah, benar-benar salah…. Sorry….
31. Di dalam negasi atau pengingkaran, jika dalam pengingkaran suatu pernyataan semula dinilai benar maka pernyataan ingkarannya selalu dinilai ….
PetunjukLihat MDL8. Nilai Kebenaran, KB1. Tabel Nilai Kebenaran [penggunaan pengingkaran yang mewujudkan kaidah dobel negasi]
A. salah
B. benar juga
C. tidak dapat ditentukan
D. mungkin benar mungkin salah
Benar, dalam negasi itu selalu pernyataan ingkarannya dinilai salah
Salah, tidak bukan ini jawabannya, negasi tidak mungkin benar dan benar
Salah, seharusnya dapat ditentukan, jadi bukan ini jawabannya
Salah, karena tidak ada kemungkina di sini, jadi jawaban ini salah
32. Proposisi ekuivalen baik ekuivalen kausalitas, definisional, dan analitik yang kesemuanya disebut sebagai ekuivalen bi-implikasi atau bi-kondisional, secara simbolik dirumuskan dengan ….
PetunjukLihat MDL8. Nilai Kebenaran, KB2. Penalaran hipotetik [pembuktian kebenaran penalaran yg berpangkal pd pernyataan hipotetik]
A. p = q
Salah, p = q artinya ‘p identik dengan q’ atau ‘p sama dengan q’
33. Di dalam kaidah kontraposisi bila semua nilai logiknya adalah benar, baik pernyataan tunggalnya ada yang benar dan ada yang salah, dalam arti bahwa penalaran ini bentuk logiknya selalu benar apapun nilai yang diberikan pada tiap bagiannya, maka kaidah ini merujuk kepada penalaran ….
PetunjukLihat MDL8. Nilai Kebenaran, KB2. Penalaran hipotetik [penalaran tautologi, kontradiksi, dan kontingensi]
A. implikasi
B. tautologi
C. kontradiksi
D. kontingensi
Salah, implikasi adalah bentuk penyimpulan yang jika dikontraposisikan memiliki hubungan yang saling menyimpulkan secara ekuivalen. Bukan ini jawabannya
Benar, ini adalah bentuk penalaran tautologi; selalu benar apapun nilai yang diberikan pada tiap bagiannya
Salah, ini adalah penalaran yang bentuk logiknya bernilai salah apapun nilai yang diberikan pada tiap bagiannya. Jelas bukan ini jawabannya
Salah, kontingensi adalah bentuk penalaran yang bentuk logiknya mungkin benar mungkin juga salah apapun nilai yang diberikan pada tiap bagiannya
34. Pada disjungsi eksklusif yang secara simbolik pernyatannta dirumuskan dengan P v Q, satu-satunya kesalahan yang terdapat di dalamnya adalah jika….
PetunjukLihat MDL8. Nilai Kebenaran, KB3. Disjungsi dan Konjungsi [penalaran tautologi, kontradiksi, dan kontingensi]
A. kedua komponennya salah
B. kedua komponennya bernilai benar
C. bentuk penalaran yang bentuk logiknya tidak dapat ditentukan
D. bentuk penalaran yang bentuk logiknya mungkin benar mungkin salah
Salah, bukan ini jawaban yang dimaksudkan. Pilihan Anda salah
Benar, karena tidak mungkin dia disjungsi ekslusif jika kedua komponennya benar
Salah, tidak ada hubungannya dengan bentuk penalaran. Sorry….
Salah, karena hal ini tidak ada hubungannya dengan bentuk penalaran
35. Silogisme majemuk yang yang terdiri dari premis mayor (dapat berbentuk proposisi hipotetik), premis minor (yang mengingkari salah satu bagian dari premis mayor), serta adanya satu kesimpulan, dirumuskan secara simbolik dengan….
PetunjukLihat MDL9. Penyimpulan dan Pembuktian, KB1. Silogisme Majemuk [premis mayor sebagai titik pangkal penyimpulan penalaran majemuk]
A. (p=q) = (p=q)
Salah, (p = q) = (p = q) artinya ‘semua p adalah q’ maka ‘semua q adalah p’
36. Ada tiga langkah dalam melakukan penyimpulan melalui diagram himpunan. Langkah pertama di mana premis mayor dianggap sebagai titik tolak dalam penyimpulan selalu dilambangkan dengan ….
PetunjukLihat MDL9. Penyimpulan dan Pembuktian, KB1. Silogisme Majemuk [cara menentukan ketepatan kesimpulan dg menggunakan diagram himpunan]
D. p = q
Salah, p = q artinya ‘p identik dengan q’ atau ‘p sama dengan q’. Bukan ini….
37. Penyimpulan dengan cara membandingkan antarproposisi yang mempunyai hubungan kesetaraan dua bagian dengan pengingkaran salah satunya yang mewujudkan proposisi lain sebagai kesimpulannya, tergolong ke dalam ….
PetunjukLihat MDL9. Penyimpulan dan Pembuktian, KB1. Silogisme Majemuk [3 macam silogisme hipotetik sebagai bagian dari silogisme majemuk]
A. silogisme hipotetik
B. silogisme ekuivalen
C. modus tolendo ponen (mtp)
D. modus ponendo ponen (mpp)
Salah, bukan ini jawabannya, cara yang dimaksudkan di atas sebenarnya merupakan bagian dari silogisme hipotetik
Benar, ekuivalensi selalu identik dengan kesetaraan. Jadi ini jawabannya…
Salah, ini adalah bagian dari proposisi ekuivalen. Bukan ini….
Salah, ini bagian dari proposisi ekuivalen. Sorry, jawaban Anda salah…
PetunjukLihat MDL9. Penyimpulan dan Pembuktian, KB2. Penyimpulan Non-Silogisme [kaidah-kaidah penyimpulan pd proposisi hipotetik dan silogisme disjungtif]
Salah, bukan, bukan ini jawabannya, rumusan ini tidak bermakna antisilogisme….
Salah, bukan ini yang saya minta….bukan ini
Benar, ini jawabannya… Bravo….
Salah, jelas bukan ini jawabannya….rumusan ini tidak bermakna antisilogisme
39. Berdasarkan kaidah-kaidah antisilogisme dapat disusun suatu silogisme kondisional dengan mengingkari konsekuensi dan menetapkan salah satu anteseden. Oleh karenanya, kesimpulan yang dibuat harus dengan cara….
PetunjukLihat MDL9. Penyimpulan dan Pembuktian, KB2. Penyimpulan Non-Silogisme [proposisi disjungtif dan antisilogisme serta kaidah-kaidah penyimpulan]
A. mengiyakan salah satu enteseden
B. mengiyakan salah satu premisnya
C. mengingkari salah satu anteseden
D. mengingkari salah satu premisnya
Salah, bukan, bukan dengan mengiyakan anteseden
Salah, bukan dengan mengiyakan premisnyha
Benar, kesimpulan dalam antisilogisme harus mengingkari salah satu anteseden
Salah, buka dengan mengingkasi salah satu premisnya
40. Kesimpulan bercabang, yaitu kesimpulan tunggal sebagai gabungan dua kesimpulan yang sama, yang menggunakan dua proposisi implikatif sebagai premis mayor dan proposisi disjungtif sebagai premis minor, merujuk kepada konsep….
PetunjukLihat MDL9. Penyimpulan dan Pembuktian, KB2. Penyimpulan Non-Silogisme [dilemma (konstruktis, destruktif, reforsi) & penyimpulan kausal]
A. dilemma
B. antisilogisme
C. dilemma destruktif
D. dilemma konstruktif
Benar, pernyataan di atas menunjuk pada konsep dilemma
Salah, bukan antisilogisme, tidak ada kaitannya dengan antisilogisme
Salah, dilemma destruktif adalah bentuk penyimpulan bercabang dengan modus tolendo tonen (mtt)
Salah, dilemma konstruktif adalah bentuk penyimpulan bercabang dengan modus ponendo ponen (mpp)
Sumber latihan mandiri Universitas Terbuka
EmoticonEmoticon