Kewajiban mencari rezeki ada di pundak suami. Suamilah yang harus memenuhi nafkah istri, anak-anak dan keluarganya sesuai dengan kemampuannya. Suami adalah pemimpin dalam keluarga, teladan istri dan anak-anaknya. Suami yang baik akan mendidik istrinya menjadi wanita salehah dan mendidik anak-anaknya menjadi anak yang saleh. Lalu bagaimana ciri-ciri suami yang mudah rezeki itu?
Ciri-ciri suami yang mudah rezeki
Suami yang taat pada Allah dan RasulNya. Taat jika didefenisikan adalah mau menerima, mau mengikuti dan mau melaksanakan. Suami yang taat akan menjalankan agama dengan sebenar-benarnya, melakukan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi laranganNya. Suami seperti ini akan terhindar dari murka Allah SWT dan tidak lupa mensyukuri nikmat dan rezeki yang diterimanya, sehingga nikmat/rezeki itu selalu bertambah dan berkembang sehingga tercapai kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat. Firman Allah SWT, " Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan rasulNya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepadaNya, maka mereka adala orang-orang yang mendapat kemenangan (Q.S. An Nuur : 52)
Menjalankan kewajibannya dan giat mencari nafkah bagi keluarganya. Suami yang mencari nafkah menyadari tanggung jawabnya untuk memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya. Suami yang mencari rezeki yang baik dan halal akan dimudahkan dan ditambah jumlahnya oleh Allah karena melalui tangannya rezeki istri dna anak-anaknya dititipkan. " Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada istrinya dengan cara yang ma'ruf. (Q.S. Al Baqarah : 233). Cara yang ma'ruf itu bagaimana? Yaitu yang sewajarnya, tidak berlebih-lebihan dan juga tidak pelit, disesuaikan dengan kemampuannya.
Mempergauli isterinya dengan baik. Rasulullah SAW bersabda " Orang Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap isterinya." (H.R.Tirmidzi). Di hadits lain juga disebutkan, "Bertakwalah kepada Allah dalam memperlakukan para wanita, karena kalian telah mengambil mereka (sebagai isteri) dengan perjanjian Allah dan menghalalkan hubungan suami isteri dengan kalimat Allah (H.R, Muslim dari Jabir). Mempergauli isteri dengan baik artinya tidak menyakiti, tidak kasar dan zalim pada isterinya, tidak menangguhkan hak isteri padahal mampu serta menampakkan wajah manis dan ceria di depan isteri. "Dan bergaullah dengan mereka secara baik." (Q.S. An Nisa : 19). Mengenai surah ini Ibnu Katsir rahimahumullah berkata, " Berkatalah yang baik kepada isteri kalian, perbaguslah amalan dan tingkah laku kalian kepada isteri. Berbuat baiklah sebagaimana kalian suka jika isteri kalian bertingkah laku demikian. Suami yang mempergauli isterinya dengan baik akan berpengaruh pada kebahagiaan isterinya, Isteri yang bahagia itu menarik hal-hal yang postif dalam rumah tangga, termasuk rezeki.
Setia pada isterinya. Jika syahadat adalah janji setia pada Allah, Tuhan semesta alam, maka pernikahan adalah janji setia seorang suami bukan hanya kepada isterinya, belahan jiwa dan penyempurna dirinya tapi juga pada Allah."Bertakwalah kepada Allah pada (penunaian hak-hak) para wanita karena kalian sesungguhnya telah mengambil mereka dengan amanah Allah SWT . Dan kalian menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah. Kewajiban isteri bagi kalian adalah tidak boleh permadani kalian ditempati oleh seorang pun yang kalian tidak sukai. Jika mereka melakukan yang demikian, pukullah dengan pukulan yang tidak menyakiti. Kewajiban kalian pada isteri kalian adalah memberi mereka nafkah dan pakaian dengan cara yang ma'ruf (H.R. Muslim). Suami yang setia akan mendapatkan balasan kesetiaan dan ketaatan dari isterinya pula, menghasilkan rumah tangga yang sakinah dan berezeki baik. Bukankah ketenangan adalah rezeki yang paling utama dari Allah? Suami isteri yang saling menjaga kesetiaan akan memberikan ketenangan di hati masing-masing. Suami tenang mencari rezeki di luar rumah dan isteri dengan tenang menunggu suaminya pulang dan ikhlas dengan pemberian suaminya.
Setia pada isterinya. Jika syahadat adalah janji setia pada Allah, Tuhan semesta alam, maka pernikahan adalah janji setia seorang suami bukan hanya kepada isterinya, belahan jiwa dan penyempurna dirinya tapi juga pada Allah."Bertakwalah kepada Allah pada (penunaian hak-hak) para wanita karena kalian sesungguhnya telah mengambil mereka dengan amanah Allah SWT . Dan kalian menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah. Kewajiban isteri bagi kalian adalah tidak boleh permadani kalian ditempati oleh seorang pun yang kalian tidak sukai. Jika mereka melakukan yang demikian, pukullah dengan pukulan yang tidak menyakiti. Kewajiban kalian pada isteri kalian adalah memberi mereka nafkah dan pakaian dengan cara yang ma'ruf (H.R. Muslim). Suami yang setia akan mendapatkan balasan kesetiaan dan ketaatan dari isterinya pula, menghasilkan rumah tangga yang sakinah dan berezeki baik. Bukankah ketenangan adalah rezeki yang paling utama dari Allah? Suami isteri yang saling menjaga kesetiaan akan memberikan ketenangan di hati masing-masing. Suami tenang mencari rezeki di luar rumah dan isteri dengan tenang menunggu suaminya pulang dan ikhlas dengan pemberian suaminya.
Memiliki rasa cemburu yang wajar terhadap isterinya. Suami harus memiliki rasa cemburu pada isteri tapi rasa cemburunya harus yang wajar dan terpuji. Cemburu yang terpuji adalah cemburu yang tidak melampaui batas, sedangkan cemburu yang tercela adalah yang melampaui batas dan mendorong pelakunya untuk memfitnah /menuduh isterinya melakukan perbuatan tercela. Suami yang memiliki rasa cemburu yang besar dan tidak mempercayai isterinya tidak bisa mencari rezeki dengan tenang, tidak bisa fokus beribadah karena pikirannya selalu tertuju pada isterinya. Akhirnya bisa terjerumus dalam dosa karena dibakar cemburu. "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, seseungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa." (Q.S. Al Hujurat : 12). Dosa adalah penghalang rezeki yang paling utama.
Mampu memberikan pengertian dan bimbingan agama kepada isterinya dan menyuruhnya untuk selalu taat pada Allah dan Rasulnya. Kewajiban suami selain memberi nafkah pada juga wajib mendidik isterinya agar senantiasa taat pada Allah. "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S. At Tahrim : 6). Suami yang mendidik isterinya dengan baik akan menjadikan isteri salehah. Isteri yang salehah akan mendidik anak-anak yang salehah juga. Bersama-sama mereka yang selalu mendoakan kelancaran usaha, peruntungan dan rezeki suami dan orangtuanya.
Tidak membuka aib (kejelekan) isterinya pada siapapun. Ini adalah bagian cara suami menjaga kehormatan dirinya lewat menjaga kehormatan isterinya. Dari Abdurrahman bin Said ia berkata aku mendengar Abu Said Al Khudri berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah SWT pada hari kiamat adalah suami yang menunaikan hajatnya kepada isterinya dan isteri yang menunaikan hajatnya pada suaminya, kemudian suami tersebut menceritakan rahasia isterinya". (H.R. Muslim). Suami wajib menjaga isterinya dengan baik, termasuk dari segala sesuatu yang menodai kehormatannya, menjaga harga dirinya dan menjunjung tinggi kehormatan keluarganya. Suami adalah pakaian bagi isterinya demikian pula sebaliknya, harusnya saling menutup aib masing-masing. Sebagaimana firman Allah SWT, "Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka." ( Baqarah : 187). Bagaimana Allah mau melimpahkan rezeki jika seorang suami buruk kedudukannya di sisiNya?
Membuat isterinya merasa tenang hidup bersamanya. Suami bisa memaklumi dan mengerti kondisi istrinya dengan baik serta menerima kekurangan dan keterbatasan isterinya, sehingga isterinya merasa tenang hidup bersamanya. Wanita adalah mahluk emosional, bertindak secara emosional. Jadi seorang suami yang baik harus mengerti sisi emosional isterinya dengan baik. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Seorang mukmin tidak boleh membenci seorang mukminah. Jika ada satu perangai yang tidak disukainya, maka ada perangai lain yang disukainya "(H.R. Muslim). Isteri yang tenang jiwanya dan didukung oleh cinta dan kasih sayang suaminya akan menjadi harta dan rezeki yang paling berharga buat suaminya.
Mendidik isteri yang melakukan kesalahan dan tidak taat dengan cara yang ma'ruf. Perlakukan isteri yang melakukan kesalahan dan tidak taat pada Allah dan RasulNya serta perintah suaminya yang tidak bertentangan dengan agama. dengan cara yang baik. Cara yang tidak melukai dan menyakiti fisiknya. Pukulan yang ditujukan bukan untuk menyakiti tapi untuk mendidik. Dari Jabir bin Abdillah Rasulullah SAW bersabda, .......Takutlah kamu sekalian pada Allah SWT dalam hal kaum perempuan, karena mereka adalah amanat Allah SWT yang kamu sekalian ambil, kamu sekalian mendapatkan kehalalan farji mereka dengan kalimat Allah. Kamu sekalian harus menjaga mereka untuk kehormatan kamu sekalian dari seseorang yang kamu sekalian tidak sukai. Jika mereka melakukan hal itu, maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Menyakiti hati isteri bukan hanya fisik tapi juga jiwanya akan membuatnya menderita dan tidak bahagia. Isteri yang teraniaya itu doanya dikabulkan Allah. Bukan tidak mungkin ia mendoakan suaminya susah rezeki bukan?
Itulah 9 ciri-ciri suami yang mudah rezekinya.
Saya tutup tulisan ini dengan firman Allah " Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada satupun yang dapat menahannya, dan apa saja yang dapat ditahan oleh Allah maka tidak seorang pun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Q.S.Fathir :2).
Suami yang memiliki ciri-ciri di atas yang akan membentuk keluarga yang sakinah (mendapat ketenangan), mawaddah (penuh cinta dan kasih sayang), wa rahmah (penuh dengan belas kasih). Tambahan rezeki yang diperoleh oleh keluarga sakinah mawaddah wa rahmah adalah bonus dari Allah SWT. Bahkan rumah tangga yang bahagia itupun sudah rezeki yang luar biasa dari Allah yang tidak semua keluarga mendapatkannya. Wallahu alam.
EmoticonEmoticon