Manusia dan Peradaban

Manusia yang beradab berarti manusia yang mempunyai akhlak, kesopanan dan budi pekerti. Ketiga elemen ini hadir, ketika seorang individu manusia baru lahir atau dengan kata lain bahwa ketiga elemen tersebut tidak terlahirkan bersama-sama dengan bayi manusia. Tetapi ketiga elemen ini merupakan bagian dari sistem nilai, norma dan aturan, atau dengan kata lain bagian dari suatu kebudayaan yang dipelajari oleh warga pemilik kebudayaan. Jadi, manusia yang beradab hampir sama sebangun dengan konsep manusia yang berbudaya.Masyarakat atau warga pemilik suatu kebudayaan sering dijelaskan sebagai kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Di sini elemen yang penting untuk membentuk suatu masyarakat adalah kumpulan individu, interaksi sosial, sistem norma yang berkelanjutan, serta adanya identitas sosial. Jadi, masyarakat beradab merupakan kumpulan manusia yang mempunyai tiga elemen di atas tersebut.Peradaban (civilization) didefinisikan Huntington sebagai berikut, ”...the highest social grouping of people and the broadest level of cultural identity people have short of that which distinguish humans from other species…”. Dalam penjelasan Huntington (1996) tentang hal ini dapat dilihat adanya empat penjabaran. Pertama, bahwa suatu peradaban berlawanan dengan istilah yang disebut sebagai ”barbarisme”. Biasanya suatu peradaban, berkaitan dengan ciri urban (kota), hidup menetap dan terpelajar. Kedua, peradaban merupakan sebuah entitas kultural, di mana di dalamnya tercakup nilai-nilai, norma-norma, pola-pola pikir, institusi-institusi yang menjadi bagian terpenting dan diwariskan dari generasi ke generasi. Ketiga, sebuah peradaban adalah suatu totalitas. Keempat, peradaban adalah fakta kesejarahan yang membentang dalam kurun waktu yang sangat panjang dan memiliki sifat yang dinamis. Kelima, karena peradaban bukan entitas politik, maka suatu peradaban tidak berpegang pada suatu tatanan, penegakan keadilan, kesejahteraan bersama, upaya perdamaian, mengadakan berbagai negosiasi atau menetapkan berbagai ”kebijakan” yang biasa dilakukan oleh suatu pemerintahan. Komposisi politis peradaban yang sangat bervariasi menyajikan pembedaan-pembedaan di dalam peradaban itu sendiri. Suatu peradaban bisa mencakup satu atau beberapa kesatuan politis. Kesatuan tersebut dapat berupa negara-kota, kekaisaran-kekaisaran, federasi-federasi, konfederasi-konfederasi, negara-negara atau negara-negara multinasional.Contoh peradaban Islam, peradaban ini mulai berkembang dari abad VII M menyebar secara cepat hingga Afrika Utara, semenanjung Iberia, Asia Tengah, Anak Benua, hingga Asia Tenggara. Sedangkan, peradaban Cina, telah berkembang sejak 1500SM dan juga diperkirakan beribu-ribu tahun sebelumnya. Selain itu, menurut Christopher Dawson, ”..agama-agama besar adalah bangunan-bangunan bagi peradaban-peradaban besar...” atau dengan kata lain agama dalam karakteristik utamanya mencirikan suatu peradaban. Weber dalam hal ini, menyatakan empat dari lima agama besar di dunia diasosiasikan dengan peradaban utama, seperti Kristen, Islam, Hindu dan Confusianisme.Jadi,bila mengaitkan kebutuhan manusia dan peradaban, maka setiap masyarakat dan kebudayaan di dunia memiliki kebutuhan hidup yang berbeda-beda sesuai dengan cara hidup, organisasi sosial mereka masing-masing, yang kemudian membentuk kebudayaan dan selanjutnya membentuk peradaban. Contoh dalam kebudayaan dan peradaban Barat, manusia yang dianggap beradab adalah manusia yang berpendidikan, memiliki sopan santun dan berbudaya. Tetapi sebaliknya, bangsa Eropa di masa lalu menjelaskan orang-orang di luar Eropa sebagai bangsa yang buas (barbar) yang tidak memiliki peradaban (uncivilized). Karena adanya tolok  ukurpenilaian yang sangat berbeda dengan tolok ukur penilaian bangsa lain di luar Eropa, seperti suku2 Indian dalam konteks kehidupan sehari-hari pada masa itu. Tingkah laku dan cara hidup orang Indian ini dianggap bertentangan dengan norma-norma kesopanan dan kehalusan budi di dalam peradaban Barat. Jadi, ketika koloni-koloni Barat dibangun di wilayah Amerika, suku2 Indian dipaksa untuk mengikuti norma-norma yang ada dalam peradaban bangsa Eropa tersebut, yang tujuannya agar mereka lebih beradab menurut kacamata masyarakat Barat.Dalam peradaban, hal penting lain yang perlu dikaji adanya tradisi tulis dbaca (lettered – melek huruf) dan hal berkaitan dengan aspek mitos, religi, bahasa, seni dan ilmu pengetahuan yang merupakan faktor-faktor penting pembentuk sebuah peradaban suatu masyarakat, selain daripada manusia mempunyai akhlak, sopan santun dan memiliki budi pekerti. Sebenarnya semua hal ini sejalan dengan uraian Koentjaraningrat (1981: 10) tentang peradaban (civilization) yang tertera sebagai berikut:”...istilah peradaban dapat kita sejajarkan dengan kata asing ’civilization’. Istilah itu biasanya dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan indah, seperti kesenian, ilmu pengetahuan, sopan santun dan sistem pergaulan yang kompleks...Sering juga istilah peradaban dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks...”Berdasarkan uraian di atas, peradaban oleh Koentjaraningrat dilihat bagian dari suatu kebudayaan yang memiliki beberapa unsur kebudayaan yang khas yang bersifat halus, indah, dan kompleks. Hal ini seperti dalam seni bangunan , sistem teknologi, ilmu pengetahuan yang sudah sangat maju dan sangat kompleks, misal peradaban Mesir kuno.Berbicara perubahan, dapat menyangkut tentang berbagai hal, baik perubahan fisik oleh proses alami dan proses perubahan yang ada dalam kehidupan manusia karena dinamika kehidupan itu sendiri. Perubahan yang menyangkut kehidupan manusia ini atau terkait dengan lingkungan kehidupannya yang berupa fisik, alam dan sosial disebut perubahan sosial. Perubahan sosial tidak dapat dipelajari terlepas dari lingkupnya, yaitu masyarakat. Tetapi suatu perubahan sosial, tidak selalu merupakan suatu perubahan kebudayaan, walaupun kedua jenis perubahan itu mungkin berjalan bersamaan. Perubahan sosial menurut Robert H Lauer L adalah perubahan penting daristruktur sosial yang berupa pola-pola perilaku dan interaksi sosial. Tercakup di dalamnya berbagai pernyataan tentang struktur seperti norma, nilai dan gejala budaya lainnya.Sedangkan perubahan kebudayaan merupakan perubahan yang terjadi pada sistem budaya, bahasa, kesenian dan cita rasa pada suatu masyarakat. Perubahan sistem budaya yang dimaksud adalah perubahan pada sejumlah nilai-nilai, norma-norma yang penting di suatu masyarakat. Proses perubahan kebudayaan ini biasanya memakan waktu cukup lama dan biasanya merupakan kelanjutan dari perubahan sosial.Kehidupan manusia adalah proses dari satu tahap hidup ke tahap hidup lainnya. Karena itu, perubahan sebagai proses dapat menunjukkan perubahan sosial dan perubahan kebudayaan atau keduanya pada satu runtunan proses tersebut.Perubahan sosial dan kebudayaan terjadi, dan salah satunya dalam bentuk proses modernisasi. Modernisasi merupakan usaha sesuai dengan zaman konstelasi hidup yang berlangsung sekarang, bahkan antisipasi terhadap perkembangan serta arus kemajuan yang terus berlangsung. Usaha tersebut bukan suatu kinerja yang spontan, tanpa kemampuan dan tidak bermutu, melainkan merupakan suatu penampilan yang penuh keyakinan dan percaya diri akan kemajuan dan pembaruan yang wajib dilakukan. Kemudian, dalam teori modernisasi, suatu negara terbelakang akan menempuh jalan sama dengan negara industri maju di Barat, sehingga kemudian akan menjadi negara berkembang melalui proses modernisasi. Proses transisi dari keadaan yang tradisional ke modernitas melalui beberapa proses, yaitu antara lain proses revolusi demografi, terbukanya sistem stratifikasi, ada peralihan dari struktur feodal ke birokrasi, menurunnya pengaruh agama, beralihnya fungsi pendidikan dari keluarga dan komunitas ke sistem pendidikan yang formal, munculnya kebudayaan massa dan munculnya perekonomian pasar serta industrialisasi.Berbicara perubahan, kita dapat berbicara tentang proses evolusi pula yang merupakan suatu proses perubahan dan perkembangan yang berjalan secara lambat dari sesuatu yang sederhana menuju ke arah yang lebih kompleks, memakan waktu yang panjang dan biasanya melalui berbagai tahapan diferensiasi yang sambung menyambung. Proses evolusi ini dapat bersifat linear, seperti suatu pergerakan dari suatu titik ke titik lainnya dalam satu garis saja. Jadi arah perkembangan mengikuti suatu pola yang pasti. Tetapi, proses ini dapat pula bersifat multilinear, yaitu suatu proses perubahan yang mengikuti suatu garis, yang kemudian pada suatu titik tertentu, garis tersebut pecah menjadi cabang-cabang dan kemudian begitu seterusnya. Contohnya proses evolusi manusia yang terjadi ribuan tahun yang lalu, dari makhluk primata menjadi manusia (homo sapiens).Selain itu, dalam proses perubahan sosial dan perubahan kebudayaan, adanya proses globalisasi yang dijelaskan sebagai arus informasi dan komunikasi tanpa batas terhadap kehidupan masyarakat di dunia. Arus informasi yang berkembang cepat menumbuhkan cakrawala pandangan manusia yang semakin terbuka menembus batas daratan, perairan dan udara di bumi ini Selain itu, globalisasi dapat dilihat sebagai proses peningkatan kesalingtergantungan masyarakat dunia yang ditandai oleh adanya kesenjangan besar antara kekayaan dan tingkat hidup masyarakat-masyarakat industri dan masyarakat-masyarakat di Dunia Ketiga. Proses globalisasi biasanya berlangsung pada tiga bidang kehidupan, yaitu perekonomian, politik dan budaya.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »